Selasa, 03 Februari 2015

ngereff

hidup seperti robot dari senin hingga jum'at brangkat pagi pulang sore teros mandi berangkat kuliah lgi pulang jam 10 maen game or nonton di laptop  lalu tidur ,,

penghasilan sama tiap bulan pengeluaran bertmbah pening palak awak,nyari duit dr mana lgi waktu udah full,,tidur hanya cukup pikiran kacaw d tambah punya cwok lola,,nambahin pusing d putusin gak tega di pertahanin nyiksa,

gak ada tempat cerita ya udah di tulis ajj mau di baca ato gak bukan urusan saya yang pnting sudah tercurah

internet lelet bikin ruwet masalh di tambah si bos bnyak gaya,,oh my god sampe kapn ini berakhir sungguh aq sudah lelah

mau cabut dr tempat kerja gak enak karna sudah teralnjur kata mereka mau nikah tp belom jadi jg
yaudh tahan aj coba cari hikmah kali ajj akan berubah



Senin, 26 Januari 2015

Senin, 19 Januari 2015

akuntansi biaya


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur alchamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT karna berkat  limpahan rahmatNYA dan berkah NYA penulis bisa menyesaikan karya tulis ini dengan  tepat waktu.

Berikut penulis mengusung judul “BIAYA BAHAN ” karya tulis ini memberi sedikit tambahan ilmu tentang biaya bahan dan karya tulis memberikan dasar dasar teori biaya bahan.

Penulis menyadari bahwa masi banyak kekurangan kekurangan yang harus di perbaiki  untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini dari para pembaca.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan karya tulis khusus kepada dosen pembimbing saya ucapakan ribuan terima kasih atas bimbingannya sehingga karya tulis ini bisa selesai dengan tepat waktu.
 Semoga karya tulis ini bisa memberi manfaat dan sumbangsi  positif bagi kita semua.


Batam,  Desember 2014

Ria Uriva

BAB  I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pada saat ini, peningkatan kemampuan untuk menghasilkan barang terlihat dari semakin banyaknya jumlah dan variasi dari barang yang diperjualbelikan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Barang yang siap sipasarkan terlebih dahulu harus dihasilkan atau diproduksi.
Dalam hal ini, perlu dikembangkan pemikiran pemikiran pengkajian untuk mendapatkan cara yang lebih baik guna menghasilkan keluaran secara optimal, sehingga dapat mencapai sasaran secara tepat waktu, tepat jumlah cepat dengan mutu dan biaya yang lebih efisien.Oleh karena itu, diperlukan cara yang sesuai untuk mengelola usaha yang menstransformasikan masukan menjadi keluaran.
Peranan manajemen dibutuhkan dalam pelaksanaan produksi agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan untuk menghasilkan barang dalam jumlah yang ditetapkan, dengan kualitas yang ditentukan, dengan biaya yang direncanakan dan dalam waktu yang direncanakan dengan harga pokok produksi yang sesuai.
I.2  TUJUAN PENULISAN
ü  Untuk mengetahui bagaimana perusahaan melakukan perencanaan biaya produksi dalam menentukan harga pokok.
ü  Tujuan adalah untuk mengetahui berapa besarnya biaya dalam persediaan bahan serta menentukan harga-harga pokok bahan tersebut






BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan dan Pengendalian Bahan

Perencanaan bahan dipengaruhi oleh sifat kegiatan produksi perusahan, apakah kegiatan produksi tergantung kepada datangnya pesanan dari langganan (pembeli), atau kegiatan produksi bersiafat massa atau proses. Umumnya perencaan bahan pada perusahan yang kegiatan produksinya bersifat proses atau massa lebih mudah di bandingkan dengan perusahan yang berproduksi berdasar pesanan.

Tujuan perencaan dan pengendalian bahan mempunyai 2 tujuan pokok:
1. Untuk menekan (meminimumkan) biaya.
2. Untuk memaksimumkan laba dalam waktu tertentu dan dengan dana tertentu.
Dalam perencanaan dan pengendalian bahan yang menjadi masalah utama adalah menyelengarakan persedian bahan yang paling tepat, agar kegiatan produksi tidak terganggu dan dana yang ditanamkan dalam persedian bahan tidak berlebihan.
Masalah tersebut berpengaruh pada penentuan ;
1. Penentian Kuantitas Yang Akan Di beli dalam Periode Akuntasi Tertentu
Apabila perusahan memiliki standar kuantitas atau formula kuantitas pemakaian bahan, akan membantu untuk mempermudah penentuan kuantitas bahan yang akan dibeli dalam akuntasi tertentu

Faktor-faktor yang menentukan kuantitas bahan baku yang akan di beli dalam satu periode akuntasi adalah:
a. Jumlah kuantitas persediaan awal bahan
b. Jumlah produksi ekuivalen (setara) yang akan dihasilkan dalam periode tertentu
c. Kuantitas bahan yang diperlukan untuk menghasilkan satu buah produk
d. Jumlah kuantitas persediaan akhir bahan yang di inginkan oleh perusahan

2. Menentukan Kuantitas Bahan yang Dibeli Setiap kali Dilakukan Pembelian

Setelah anggaran kuantitas pembelian barang dalam satu periode di tentukan maka timbul masalah beberapa kali dan dalam jumlah berapa pembelian bahan akan dilakukan dalam satu periode agar memenuhi pembelian tersebut adalah bagaimana dapat mencukupi agar tidak mengganggu kelancaran kegiatan produksi dan dapat menekan harga perolehan (cost) bahan serendah mungkin.

Elemen yang mempengaruhi harga perolehan bahan adalah sebagai berikut:
a. Harga faktur termasuk biaya angkut dari setiap satuan (cost per unit) bahan yang di beli
b. Biaya pemesanan atau disebut procurement cost atau set-up cost atau ordering cost.
Biaya pemesanan adalah biaya yang terjadi dalam rangka melaksanakan kegiatan pemesanan bahan.
Biaya pemesanan dapat dikelompokan menjadi:
1. Biaya pemesanan tetap yaitu biaya pemesanan yang besarnya tetap sama dalam periode tertentu tidak dipengaruhi oleh frekuensi pemesanan; misalnya gaji bagian pembeli
2. Biaya pemesanan variabel yaitu biaya pemesanan yang jumlah totalnya ber ubah-ubah secara proporsional dengan frekuensi pemesanan; misalnya biaya penerimaan bahan yang di pesan
c. Biaya penyimpanan atau disebut stroge cost atau carrying cost.
Biaya penyimpanan adalah biaya yang terjadi dalam rangka melaksanakan kegiatan penyimpanan bahan.
Biaya penyimpanan dapat dikelompokan menjadi:
1. Biaya penyimpanan tetap yaitu biaya penyimpanan bahan yang jumlah totalnya tidak dipengaruh jumlah atau besarnya bahan yang disimpan digudang; misalnya biaya penyusutan gudang
2. Biaya penyimpanan variabel yaitu yaitu biaya penyimpanan bahan yang jumlah totalnya ber ubah-ubah secara proporsional dengan jumlah atau besarnya bahan yang disimpan. Misalanya biaya sewa gudang (apabila gudang disewa oleh pihak lain)

Dari elemen yang mempengauruhi atau membentuk harga perolehan bahan tersebut dimuka, faktor yang menentukan berapa kali dan berapa jumlah setiap kali pembelian bahan adalah biaya pemesanan variabel dan biaya penyimpanan variabel. Kedua macam biaya ini meskipun ke dua-duanya bersifat variabel mempunyai hubungan berbanding terbalik, semakin tinggi frekuensi pemesanan akan berakibat biaya pemesanan variabel semakin tinggi tetapi berakibat pada biaya penyimpanan variabel yang semakin rendah karena rata-rata bahan yang disimpan semakin rendah, semakin rendah frekuensi pemesanan berakibat biaya pemesanan variabel rendah tetapi biaya penyimpanan variabel tingg karena rata-rata bahan yang disimpan semakin tinggi.

3. Penentuan Waktu Pemesanan Kembali Bahan (Re Orde Point)

Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pemesanan kembali adalah:
a. Waktu yang diperlukan dari saat pemesanan sampai bahan datang diperusahan (lead time).
b. Tingkat pemakaian bahan rata-rata per hari atau satuan waktu lainnya.
c. Persediaan besi (safety stock).

4. Penentuan Minimum dan Maksimum Kuantitas Persediaan Bahan

Dari perhitungan EOQ dan recorde point dapat ditentukan titik minimum dan maksimum persediaan bahan. Persediaan yang diselenggarakan paling banyak sebesar titik maksimum, yaitu pada saat bahan yang dibeli datang, Tujuan penentuan maksimum agar dana yang tertanam dalam persediaan bahan tidak berlebihan. Karena pada saat bahan yang dibeli datang besarnya bahan digudang sama dengan persediaan besi, maka setelah bahan yang dimasukan pula kegudang persediaan maksimum adalah:
Ms = SS + EOQ

Dimana:
Ms = Maximum inventory point, titik persediaan maksimum.
SS = safety stock, atau persedian besi yang sekaligus merupakan minimum inventory point (Mn) sesaat sebelum pembelian bahan datang.
EOQ = economi order Quantity, kuantitas pemesanan paling ekonomis.

B. Penentuan Harga Pokok Bahan yang Dibeli

Menurut prinsip akuntansi, yang termasuk didalam harga pokok bahan yang dibeli adalah meliputi harga faktur ditambah biaya lainnya yang terjadi dalam rangka perolehan bahan, baik yang berhubungan dengan biaya pemesanan (Ordering cost) maupun biaya penyimpanan ( carrying cost) sampai dengan bahan siap dipakai didalam kegiatan produksi, dikurangi dengan pemotongan pembelian, rabat dan subsidi langsung atas pembelian.
Cara perlakuan terhadap elemen-elemen yang berhubungan dengan pemilikan dan perolehan bahan:

1. Potongan pembelian bahan
Menurut prinsip akuntansi potongan pembelian bahan mengurangi harga faktur bahan yang dibeli.

2. Kemasan atau kontainer bahan
Dalam membeli barang seringkali menggunakan kemasan atau kontainer barang(tempat menyimpan) bahan yang nantinya harus dikembalikan kepada suplier bahan.

3. Biaya angkutan pembelian
Biaya angkutan bahan yang dibeli ditanggung oleh suplier tidak menam bah harga perolehan bahan.
4. Biaya bahan-bahan bagian pengelolaan bahan
Bagian-bagian yang berhubungan denagan pengelolaan bahan meliputi bagian pembelian, bagian penerimaan, bagian gudang bahan, bagian akuntansi persediaan bahan.

C. Perhitungan Harga Pokok Bahan Yang Dipakai

Setelah harga pokok (perolehan) bahan yang dibeli dapat ditentukan, selanjutnya timbul masalah penentuan harga pokok bahan yang dipakai.penyebab timbulnya masalah tersebut karena perbedaan harga perolehan satuan stiap kali dilakukan pembelian bahan yang sama, jadi fluktuasi harga.
Tujuan akuntansi penentuan harga pokok bahan yang dipakai adalah:
1. Untuk penentuan harga pokok yang dipakai dan harga pokok persedian bahan dengan lebih adil dan teliti.
2. Untuk tujuan pengendalian (pengawasan) atas bahan

Faktor-faktor yang menentukan harga pokok bahan yang dipakai adalah:
1. Metode akuntansi perusahan

Dalam menyelenggarakan pencatatan persedian bahan perusahan dapat memilih metode akuntansi persedian yang ada yaitu:
a. Metode persedian phisik
Metode persedian phisik hanya dapat digunakan oleh perusahan yang relatif kecil dan mengumpulkan harga pokok produk berdasar proses,dimana phisik persedian bahan masih memungkinakan diawasi secara langsung oleh manajemen perusahan.
b. Metode persediaan abadi
Metode persediaan abadi disebut pula metode persediaan terus-menerus atau kekal adalah metode akuntansi persediaan yang terus-menerus mengikuti mutasi atau perubahan di dalam persediaan.
Prosedur akuntansi bahan dalam metode persediaan abadi misalnya sebagai berikut:
1. Pembelian bahan
Atas dasar skedule pembelian atau permintaan bagian teknik, perencaan dan rute produksi,atau bagian yang memerlukan bahan, oleh bagian pembelian dibuat dokumen pesanan pembelian yang yang kirimkan kepada suplier.
Bahan yang dibeli diterima oleh bagian penerimaan dan diperiksa dengan kesesuaiannya bahan yang dipesan, bagian penerimaan membuat bukti laporan penerimaan bahan.
2. Pengembalian pembelian barang
Apabila terdapat bahan yang dibeli dikembalikan kepada suplier karena tidak sesuai dengan yang dipesan, bagian pengiriman mengirimkan bahan tersebut kepada suplier dan membuat bukti pengembalian pembeli.
3. Pemakaian bahan
Bagian yang memerlukan bahan, yaitu bagian produksi atau bagian teknik, perencanaan dan rute produksi, membuat bon permintaan bahan atau daftar permintaan bahan ke gudang bahan.
4. Pada akhir periode diadakan perhitungan phisik persediaan yang tujuannya bukan untuk menentukan harga pokok bahan yang dipakai, tetapi untuk pengawasan phisik persediaan apakah sesuai denagan kartu persediaan bahan.

2. Metode aliran harga pokok

Beberapa macam metode aliran harga pokok bahan yang dipakai meliputi:
a. Metode identifikasi khusus
Pemakaian metode identifikasi khusus menentukan aliran harga pokok bahan yang dipakai sesuai dengan aliran phisik bahan. Oleh karena itu penyimpanan bahan di gudang harus dikelompokan atau dipisahkan sesuai dengan harga perolehan bahan pada saat pembelian dan setiap kelompok dibuatkan kode atau kartu secara terpisah.
b. Metode pertama masuk, pertama keluar(PMPK)
Pemakaian metode pertama masuk-pertama keluar didasarkan anggapan bahwa bahan yang pertama kali dipakai dibebani dengan harga perolehan per satuan dari bahan yang pertama kali masuk ke gudang bahan, atau harga perolehan bahan per satuan yanag pertama kali masuk ke gudang bahan akan digunakan untuk menentukan harga perolehan per satuan bahan yanag di pakai pertama kali, disusul harga perolehan per satuan yang berikutnya.
c. Metode rata-rata
Pemakaian metode rata-rata didasarkan pada anggapan bahan yang dikonsumsi dibebani dengan harga pokok persatuan bahan rata-rata.
d. Metode terakhir masuk, pertama keluar (TMPK)
Pemakaian metode terakhir masuk pertama keluar mendasarkan anggapan bahwa bahan yang pertama kali dipakai dibebani dengan harga perolehan per satuan bahan dari yang terakhir masuk, disusul dengan harga perolehan bahan per satuan yang masuk sebelumnya dan seterusnya.
e. Metode harga pokok standar
Pada perusahan manufaktur dapat menyelenggarakan akuntansi persediaan atas dasar metode harga pokok standar yang merupakan bagian dari metode pembebanan harga pokok yang ditentukan di muka. Tujuan utama harga pokok standar adalah untuk mengukur efesiensi perusahan
f. Metode persediaan dasar
Metode persediaan dasar didasarkan atas anggapan bahwa atas persediaan minimum atas bahan harus selalu dimiliki perusahan pada setiap saat agar kegiatan dapat kontinyu.
g. Metode harga beli terakhir
Metode harga beli terakhir membebankan harga perolehan bahan yang dipakai sebesar kuantitas yang dipakai dikalikan dengan beli per satuan yang terakhir dengan tidak memandang jumlah kuantitas yang dibeli terakhir.
h. Metode masuk kemudian, pertama keluar (MKPK)
Metode masuk kemudian pertama keluar tidak didasarkan kepada harga pokok historis, metode didasarkan pemikiran bahwa harga pokok bahan yang dipakai seharusnya dibebani harga pokok pengganti yang akan terjadi untuk memperoleh bahan yang sama diwaktu terjadi transaksi pemakaian bahan.
Biaya Bahan Baku
Unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang dibeli
Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.  Bahan baku dapat di peroleh dari pembelian lokal,impor atau dari pengelolahan sendiri. Dalam memperoleh bahan baku mengeluarkan harga beli bahan baku, biaya-biaya pembelian, pengudangan, dan biaya perolehan lain.
Sebelum di bahas unsur-unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang di beli berikut diuraikan sistem pembelian lokal bahan baku.
Dalam sisem pembelian lokal bahan baku terdiri dari berbagai macam prosedur yaitu:
1.        Prosedur permintaan pembelian bahan baku.
2.        Prosedur order pembelian
3.        Prosedur penerimaan bahan baku
4.        Prosedur pencatatan penerimaan bahan baku di bagian gudang
5.        Prosedur pencatatan utang yang timbul dari pembelian bahan baku





Perlakuan terhadap biaya angkutan ini dapat dibedakan menjadi :
1.      Biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan haga pokok bahan baku yang dibeli.
2.      Biaya angkutan tidak diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli, maka diperlakukan sebagai unsur biaya Overhead Pabrik.

A.     Biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan haga pokok bahan baku yang dibeli.
1.      Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli
2.      Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang dibeli
3.      Biaya angkutan diperhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang dibeli berdasarkan tarif yang di tentukan dimuka.
Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya angkutan atas dasar tariff dan biaya angkutan yang sesungguhnya terjadi adalah sebagai berikut :
(a).  Pembebanan biaya angkutan kepada bahan baku yang di beli atas dasar tarif yang ditentukan di muka adalah sb :
 persediaan bahan baku                                                                 xx
(tarif biaya angkutan x dasar pembebanan)
          Biaya angkutan                                                                                       xx
(b).  Pencatatan biaya angkutan yang sesungguhnya dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Biaya angkutan                                                                               xx
          Kas                                                                                                          xx
(c). Apabila pada akhir periode terdapat selisih biaya angkutan yang di bebankan, yang jumlahnya material, maka selisih tersebut dibagikan ke rekening persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan produk jadi, dan harga pokok penjualan dengan jurnal sbb:
Persediaan bahan baku                                                                                xx
persediaan bahan dalam proses                                                                   xx
persediaan produk jadi                                                                                 xx
harga pokok penjualan                                                                                 xx
          biaya angkutan                                                                                                xx

Biaya Unit Organisasi Yang Terkait Dalam Perolehan Bahan Baku
Jika biaya pembelian dibebankan kepada bahan baku yang dibeli atas dasar tarif, maka perhitungan tarif biaya pembelian dilakukan sebagai berikut :
1.        Jumlah biaya tiap bagian yang terkait dalam transaksi pembelian bahan baku tersebut diperkirakan selama satu tahun anggaran.
2.        Ditentukan dasar pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dan ditaksir berapa jumlahnya dalam tahun anggaran.
3.        Ditentukan tarif pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dengan cara membagi baiaya tiap bagian dengan dasar pembebanan.
Jurnal pembebanan biaya pembelian kepada harga pokok bahan baku atas dasar tarif adalah sebagai berikut :
Persediaan                                                                                          xx
            Biaya bagian pembelian yang dibebankan                                                     xx
            Biaya bagian penerimaan yang dibebankan                                                  xx
            Biaya bagian gudang yang dibebankan                                                         xx
            Biaya bagian akuntansi persediaan yang dibebankan                                              xx



dasar pembebanan biaya pembelian tiap bagian yang terkait dalam pengadaan bahan baku.
Bagian             Dasar Pembebanan                               Tarif Pembebanan Biaya Pembeliaan
Pembelian      Jumlah Frekuensi Pembelian Atau        Tarif Per Transaksi Pembelian Atau
                       Volume Pembelian                                 Tarif Setiap Jumlah Harga Faktur Pembelian
Penerimaan    Jumlah Macam Bahan Yang Diterima  Tarif Per Macam Bahan Yang Diterima
Gudang          Jumlah Macam Bahan,                          Tarif Per Macam Bahan; Permeter
                       Kuantitas, Atau Nilai Rupiah                Kubik Atau Pernilai Rupiah Bahan Baku
                                                                                      Yang Disimpan Digudang
Akuntansi      Jumlah Frekuensi Pembelian                 Tarif Per Transaksi Pembelian.
Persediaan

Unsur Biaya Yang Diperhitungkan Dalam Harga Pokok Bahan Baku Yang Di Impor
            Dalam perdagangan luar negeri, harga barang yang disetujui bersama antara pembeli dan penjual akan mempengaruhi biaya-biaya yang menjadi tanggungan pembeli. Bahan baku dapat diimpor dengan syarat harga :
-          Free alongside ship (FAS)
-          Free on board (FOB)
-          Cost and freight (C & F) : pembeli hanya menanggung biaya-biaya untuk mengeluarkan bahan baku dari pelabuhan pembeli dan biaya-biaya lain sampai dengan barang tersebut di terima di gudang pembeli
-          Cost , insurance, and freight (C.I&F) : biaya angkutan laut beserta asuransi lautnya sudah di perhitungkan oleh penjual dalam harga barang

Harga pokok bahan baku yang di impor terdiri dari :
Harga FOB                                                                                           Rp xx
            Angkutan laut (ocean freight)                                                                     xx 
            Harga C & F                                                                                         Rp xx
            Biaya asuransi (marine insurance)                                                             xx  
            Harga C.I & F                                                                                                 Rp xx
            biaya-biaya bank                                                                                       xx
            bea masuk & biaya pabean lainnya                                                           xx
            pajak penjualan impor                                                                                           xx
            biaya gudang                                                                                             xx
            biaya expedisi muatan kapal laut (E.M.K.L)                                             xx
            biaya transport lokal                                                                                  xx 
            harga pokok bahan baku                                                                     Rp xx
 

METODE PENCATATAN BIAYA BAHAN BAKU
Terdapat dua macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi, yaitu metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) dan metode persediaan fisik (physical inventory method).
Dalam metode mutasi persediaan (perpetual), setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu persediaan, sedangkan dalam metode fisik, hanya tambahan persediaan bahan baku dari pembelian saja yang dicatat dan mutasi berkurangnya bahan baku karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan. Metode persediaan fisik sangat cocok digunakan dalam penentuan biaya bahan baku perusahaan yang harga pokok produksinya  dikumpulkan dengan metode harga pokok proses , sedangkan metode persediaan digunakan dalam perusahaan yang harga pokok produksi nya dikumpulkan dengan metode harga pokok pesanan.

1.         Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification Method)
Setiap jenis bahan baku yang ada di gudang harus diberi tanda pada harga pokok per satuan berapa bahan baku tersebut dibeli. Setiap pembelian bahan baku yang harga pokok per satuannya berbeda dengan harga per satuan bahan baku yang ada di gudang harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada harga bahan tersebut. Metode ini merupakan metode yang paling teliti dalam penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi, namun sering kali tidak praktis.
2.         Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)
Ø  Dalam metode ini, penentuan biaya bahan baku beranggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai. Yang jadi perhatian adalah anggapan aliran biaya tidak harus sesuai dengan aliran fisik bahan baku dalam produksi.

3.    Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO)
Ø  Dalam metode LIFO ini, penentuan harga pokok yang dipakai dalam produksi beranggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk persediaan gudang, dipakai untuk menentukan harga pokok atas bahan baku yang pertama kali dipakai dalam produksi.

4.    Metode Rata – Rata Bergerak (Moving Average Method)
Ø  Persediaan bahan baku yang ada di gudang dihitung harga pokok rata – rata nya, dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. Setiap kali terjadi pembeliaan yang harga pokok per satuannya berbeda dengan harga pokok rata – rata persediaan yang ada di gudang, harus dilakukan perhitungan harga pokok rata – rata per satuan yang baru. Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung harga pokoknya dengan mengalikan jumlah satuan bahan baku yang dipakai dengan harga pokok rata – rata per satuan bahan baku yang ada di gudang.

5.    Metode Biaya Standar
Ø  Bahan baku yang dibeli dicatat dalam kartu persediaan sebesar harga standar (standard price), yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang diharapkan akan terjadi pada masa yang akan datang. Harga standar merupakan harga yang diperkirakan untuk tahun anggaran tertentu. Jurnal yang dibuat saat pembelian bahan baku sebagai berikut:
Persediaan Bahan Baku                     xxx
            Selisih Harga                                                  xxx

Untuk mencatat bahan baku yang dibeli sebesar harga standar
                                    Selisih Harga                                      xxx
                                                Utang Dagang                                     xxx
Selisih harga standar dengan harga sesungguhnya tampak dalam rekening Selisih Harga. Setiap akhir bulan saldo rekening Selisih Harga dibiarkan tetap terbuka, dan disajikan dalam laporan keuangan bulanan. Hal ini dilakukan karena saldo rekening Selisih Harga setiap akhir bulan mungkin saling mengkompensasi, sehingga pada akhir tahun saldo rekening Selisih harga perlu ditutup ke rekening lain. Pemakaian bahan baku dalam produksi dicatat sebesar hasil kali kuantitas bahan baku sesungguhnya yang dipakai dengan harga standarnya.
6.         Metode Rata – Rata Harga Pokok Bahan Baku pada Akhir Bulan\
Ø  Dalam metode ini, pada akhir bulan dilakukan penghitungan harga pokok rata – rata per satuan tiap jenis persediaan bahan baku yang ada di gudang. Harga pokok per satuan ini kemudian akan digunakan untuk menghitung harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi di bulan selanjutnya.

     I.     Masalah-masalah khusus yang berhubungan dengan bahan baku
1.        SISA BAHAN (SCRAP MATERIALS)
Hasil penjualan sisa bahan dapat diperlakuakan sebagai :
  1. Pengurangan biaya bahan baku yang dipakai dalam pesanan yang menghasilkan sisa bahan tersebut.
  2. Pengurangan terhadap biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
  3. Penghasilan di luar usaha (other income)


Hasil Penjualan Sisa Bahan Diperlakukan Sebagai Pengurang Biaya Bahan
Baku yang Dipakai Dalam Pesanan yang Menghasilkan Sisa bahan Tersebut.
            Jurnal yang dibuat pada saat penjualan sisa bahan adalah sebagai berikut :
            Kas/piutang dagang                                                    xxx
                        Barang Dalam proses-biaya bahan baku                   xxx
Hasil penjualan sisa bahan ini juga dicatat dalam kartu pokok pesanan yang bersangkutan dalam kolom “biaya bahan baku” sebagai pengurang biaya bahan baku pesanan tersebut.

Hasil Penjualan Sisa Bahan Diperlakukan Sebagai Pengurang Terhadap Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Terjadi. Jika sisa bahan tidak dapat diidentifikasikan dengan pesanan tertentu, dan sisa bahan merupakan hal yang bisa terjadi dalam proses pengerjaan produk, maka hasil penjualanya dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Jurnal yang dibuat pada saat penjualan sisa bahan adalah sebagai berikut :
            Kas/Piutang Dagang                                                   xxx
                        Biaya Overhead pabrik sesungguhnya                                   xxx
Hasil Penjualan Sisa bahan Diperlakukan Sebagai Penghasilan Diluar Usaha (Other Income). Dalam dua perlakauan terhadap sisa bahan tersebut diatas, hasil penjualan sisa bahan digunakan untuk mengurangi biaya produksi. Hasil penjualan sisa bahan dapat pula diperlakuakan sebagai penghasilan diluar usaha dan tidak sebagai pengurang biaya produksi. Jurnal yang dibuat pada saat penjualan sisa bahan adalah sebagai berikut :
            Kas/Piutang Dagang                                                   xxx
                        Hasil Penjualan Sisa bahan                                        xxx
Hasil penjualan sisa bahan disajikan dalam laporan rugi laba dalam kelompok penghasilan Di Luar Usaha (Other Income).

2.        PRODUK RUSAK (SPOILED GOODS)
Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki menjadi produk yang baik. Produk rusak berbeda dengan sisa bahan karena sisa bahan merupakan bahan yang mengalami kerusakan dalam proses produksi, sehingga belum sempat menjadi produk, sedangkan produk rusak merupakan produk yang telah menyerap biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya overhed pabrik.
            Perlakuan terhadap produk rusak adalah tergantung dari sifat dan sebab terjadinya.
  1. Jika produk rusak terjadi karena sulitnya pengerjaan pesanan tertentu atau faktor luar biasa yang lain, maka harga pokok produk rusak dibebankan sebagai tambahan harga pokok produk yang baik dalam pesanan yang bersangkutan.
  2. Jika produk rusak merupakan hal yang normal terjadi dalam proses pengolahan produk, maka kerugian yang timbul sebagai akibat terjadinya produk rusak dibebankan kepada produksi secara keseluruhan, dengan cara memperhitungkan kerugian tersebut di dalam tarif biaya overhed pabrik. Oleh karena itu, anggaran biaya overhead pabrik yang akan digunakan untuk menentukan tarif biaya overhead pabrik terdiri dari elemen-elemen berikut ini:

Biaya bahan penolong                                                     xxx
Biaya tenaga kerja tak langsung                                     xxx
Biaya reparasi dan pemeliharaan                                    xxx
Biaya asuransi                                                                 xxx
Biaya Overhead pabrik lain                                              xxx
Rugi produk rusak (hasil penjualan – hpp rusak)            xxx
Biaya overhead pabrik yang dibebankan                         xxx
Dan tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus berikut ini :
        
 BOP yang dianggarkan=Tarif biaya overhead pabrik - Dasar pembebanan
                                                                           
Jika terjadi produk rusak, maka kerugian yang sesungguhnya terjadi didebitkan dalam rekening BOP Sesungguhnya,

3.        PRODUK CACAT (DEFECTIVE GOODS)
Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomi dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadi yang baik.
Masalah yang timbul dalam produk cacat adalah bagaimana memperlakukan biaya tambahan untuk pengerjaan kembali (works cost) produk tersebut. Perlakuan terhadap biaya pengerjaan kembali produk cacat adalah mirip dengan yang telah dibicarakan dalam produk rusak (spoiled goods).
Jika produk cacat merupakan hal yang biasa terjadi dalam proses pengerjaan produk, maka biaya pengerjaan kembali dapat dibebankan kepada seluruh produksi dengan cara memperhitungkan biaya pengerjaan kembali tersebut ke dalam tarif biaya overhead pabrik. Biaya pengerjaaan kembali produk cacat yang sesungguhnya terjadi didebitkan dalam rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya.








BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Biaya bahan merupakan salah satu elemen penting bagi biaya produksi. Oleh karena itu di bahas masalah-masalah yang dihadapi oleh menejemen meliputi:
1. Perencanan dan pengendalian bahan,
Yang menjadi masalah utama adalah meenyelenggarakan persedian bahan yang paling tepat
2. Penentuan harga pokok bahan yang dibeli
Menurut prinsip akutansi yang termasuk didalam harga pokok bahan yang dibeli adalah meliputi harga faktur yang ditambah biaya lainnya yang terjadi dalam rangka perolehan bahan, baik yang berhubungan dengan biaya pemesanan mauapun biaya penyimpanan samapai denga bahan yang





DAFTAR PUSTAKA

Suproyono,R.A S.U.Akuntansi biaya,1987 edisi 2
Badan pelaksana pasar modal,departemen keuangan republik indonesia, Himpunan standar akuntansi internasional-jilid 1, bapepam,jakarta-indonesia, 1979
Ikatan akuntan indonesia (IAI) ., prinsip akuntansi indonesia ,IAI, Jakarta, 1974





TM bisnis internasional

TUGAS MANDIRI
BISNIS INTERNATIONAL


KELOMPOK
Kode kelas      : 141-MN037-M6
Dosen Pembimbing     : Hielvita Ludiya, S.E., M.M.






UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2014
TUGAS MANDIRI
BISNIS INTERNATIONAL


OLEH:
LUSI F LUMBANTORUAN (130810323)
LENI NOVITA ANDRIANI (130810219)
ANNISA MAFTUKHAH (130810385)
RIA URIVA (130810174)
CANTI SIMANJUNTAK (
ELISA IDA MARBUN (
SAKRONI (
FITRIA ANWAR (
VERONIKA SITUMEANG (





1.      Berikut adalah daftar biaya impor,dengan perkiraan persentase pertambahan harga yang diakibatkannya ke dalam perhitungan harga,kecuali:
            a.Angkutan Internasional,asuransi,dan pengemasan (10-12%)
            b.Bea Impor (0-50%)
            c.Bea cukai (10-15%)
            d.Gaji pialang pabean (3-5%)
            e.Tenaga ahli impor perusahaan (5%)
Jawaban. C

2. Tipe proses produksi dibedakan menjadi 2, yang termasuk contoh dari tipe proses produksi terus-menerus adalah . . .
a.Meubel
b.Tekstil
c.Pakaian
d.Pengecoran logam
e.Penambangan emas
Jawab: (b)
3. Salah satu kerugian yang tidak seharusnya dialami importer adalah…
a.kenaikan harga yang disebabkan menurunnya nilai mata uang dalam negeri akibat  fluktuasi nilai tukar
b.kenaikan harga yang disebabkan meningkatnya nilai mata uang dalam negeri akibat fluktuasi nilai tukar
c.Penurunan harga yang disebabkan menurunnya nilai mata uang dalam negeri akibat fkuktuasi nilai tukar
d.Penurunan harga yang disebabkan meningkatnya nilai mata  uang dalam negeri akibat fluktuasi nilai tukar
e.Tidak ada perubahan harga sekalipun nilai mata uang berubah
jawaban. A
4. Salah satu negara pelopor E-procurement adalah…
            a.Indonesia
            b.Amerika Serikat
            c.Jepang
            d.Brazil
            e.Australia
jawaban.E

5. Kenapa sourching globa harus diadakan?
a. lower price dari foreign resources

b. ketersediaan produk asing yang tidak tersedia di lokal

c. operasi firma yang mendunia

d. ketersedian teknologi maju dari sumber asing

e. ketidaktersedianya  produk berkualitas lebih tinggi dari sumber asing
jawaban.E
6 .  Pengelolaan Global sourcing dapat dilakukan melalui:
a. Wholly owned subsidiary

b. Overseas joint venture

c. In-bond plant contractor
d. Internasional travel dan communication cost
e. Independent overseas manufaktur
jawaban.D
7. Yang tidak termasuk  fator-faktor dalam operasi sebuah sistem manufaktur yang efisien yaitu:
a.       Lokasi pabrik
b.      Tata letak pabrik
c.       Penanganan bahan
d.      Unsur manusia
e.       Unsur alam
8. Mengapa lokasi pabrik penting dalam sistem nanufaktur?
  1. Karena berpengaruh pada biaya produksi dan distribusi yang siering kali bertentangan
  2. Kerena bergantung pada manusi
  3. Karena dipengaruhi oleh sistem itu sendiri
  4. Kerena merupakan pertimbangan yang utama dalam manufaktur
  5. Penghematan yang cukup besar
9. yang menyebabkan produktivitas menurun dalam unsur manusia dibawah ini dalah kecuali/
  1. Kondisi panas atau dingin yang berlebihan
  2. Penerangan yang kurang baik
  3. Suara yang berlebihan
  4. Konotasi warna yang berbeda-beda
  5. Warna terang
10.  Sebutkan hambatan-hambtan untuk memenuhi standar-standar manufaktur..
  1. Output yang tinggi,kualitas yang tinggi
  2. Output yang rendah ,kualitas yang rendah
  3. Biaya manufaktur yang kurang
  4. Output banyak ,kualitsa tingggi
  5. Biaya manufaktur yang kurang dan kualitas yang rendah
11.  Faktor apakah yang menyebabkan output menurun ?
  1. Para pemasok bahan baku mungkin gagal memenuhi janji tanggal pengiriman atau tidak sesuai dengan sfesifikasi
  2. Semangant yang tinggi mendorong terjadinya tingkat kemangkiran
  3. Pembayaran yang lebih tinggi dari pengiriman
  4. Pemasok memenuhi janji tanggal pengiriman
  5. Kordinasi yang cepat
12.  Apa fungsi organisasi lini-dari menejr operasi hingga superfisor tingkat pertama?
  1. Bekerja dengan tenaga kerja ,bahan baku dengan mesin-mesin untuk memproduksi secara tepat waktu
  2. Memproduksi secara cepat
  3. Kualitas yang di inginkan dan biaya yang tidak sesuai
  4. Berproduksi dengan kecepatan yang memadai
  5. Struktur organisai sederhana
13. Apa penyebab dari kerugian yang tidak seharusnya di alami oleh importer
            a. kurangnya pasokan barang dari supplier
b. kenaikan harga karna menurunnya nilai  mata uang

c.penurunnan harga jual

d. terjadi pos pos tidak biasa

e.penurunan harga saham


14. Sebutkan factor utama yang harus diketahui oleh semua perusahaan dalam mempelajari komponen biaya? ..
            a.  biaya persediaan
            b. asset lancer
            c. jumlah saham beredar
            d.laba bersih
            e. laba di tahan
15. apa yang di maksud dengan just in time (JIT)?..
a. keseimbangan dimana terdapat hanya sedikit atau tidak ada penundaan waktu dan waktu luang dalam proses serta persediaan barang jadi
b. keseimbangan dimana terdapat hanya sedikit atau tidak ada penundaan waktu dan waktu luang dalam proses serta persediaan barang setengah  jadi
c. keseimbangan dimana terdapat hanya  ada penundaan waktu dan waktu luang dalam proses serta persediaan barang jadi
d. keseimbangan dimana terdapat hanya sedikit atau tidak ada penundaan waktu dan waktu luang dalam proses serta persediaan barang dalam proses
e. keseimbangan dimana terdapat tidak ada penundaan waktu dan waktu luang dalam proses serta persediaan barang jadi
16. Apa yang dimaksud dengan TQM?...
a. pengolahan sebagian organisasi agar menjadi yang terbaik dalam semua dimensi produk dan pelayanan yang penting bagi pelanggan 
b. pengolahan seluruh organisasi agar menjadi yang terbaik dalam sebagian dimensi produk dan pelayanan yang penting bagi pelanggan 
c. pengolahan seluruh organisasi agar menjadi yang terbaik dalam semua dimensi produk dan pelayanan yang penting bagi pelanggan 
d. pengolahan seluruh anggota agar menjadi yang terbaik dalam semua dimensi produk dan pelayanan yang penting bagi pelanggan 
e. pengolahan seluruh karyawan agar menjadi yang terbaik dalam semua dimensi produk dan pelayanan yang penting bagi pelanggan 
17.  Apa yang di maksud dengan pemeliharaan pencegahan ?...
a.       Pemeliharaan yang dilakukan menurut jadwal  ,bukan pada waktu mesin mesin ,mengalami kerusakan
b.      Pemeliharaan yang dilakukan menurut rencana ,bukan pada waktu mesin mesin ,mengalami kerusakan
c.       Pemeliharaan yang dilakukan menurut rencana , pada waktu mesin mesin ,mengalami kerusakan
d.      Pemeliharaan yang dilakukan menurut perintah atasan ,bukan pada waktu mesin mesin ,mengalami kerusakan
e.       Pemeliharaan yang dilakukan menurut situasi ,bukan pada waktu mesin mesin ,mengalami kerusakan

18. Operasi dalam suatu system manufactur yang outputnya menetapkan batas bagi seluruh output system tersebut  disebut dengan ?...
a.       JIT
b.      Manufaktur tersingkronisasi
c.       Pemeliharaan Pencegahan
d.      Bottleneck
e.       Six sigma
19. Keseluruhan system dengan operasi tidak seimbang yang menekankan keseluruhan kinerja system disebut?..
a.       JIT
b.      Manufaktur tersingkronisasi
c.       Pemeliharaan Pencegahan
d.      Bottleneck
e.       Six sigma
20. System manajemen ilmiah taylor merupakan ?..
a.       Suatu system yang  di dasarkan pada pengukuran ilmiah yang menjelaskan pembagian kerja di mana perencanaan dilakukan oleh para manajer
b.      Suatu system yang  di dasarkan pada pengukuran ilmiah yang menjelaskan pembagian kerja di mana perencanaan dilakukan oleh para manajer dan pelaksanaan rencana
c.       Suatu system yang  di dasarkan pada pengukuran ilmiah yang menjelaskan pembagian kerja di mana perencanaan dilakukan oleh para manajer dan pelaksanaan rencana di serahkan kepada para supervisor
d.      Suatu system yang  di dasarkan pada pengukuran ilmiah yang menjelaskan pembagian kerja di mana perencanaan dilakukan oleh para manajer dan pelaksanaan rencana di ambil oleh para supervisor dan pekerja
e.       Suatu system yang  di dasarkan pada pengukuran ilmiah yang menjelaskan pembagian kerja di mana perencanaan dilakukan oleh para manajer dan pelaksanaan rencana di serahkan kepada para supervisor dan pekerja
21. Salah satu tujuan perencanaan sumber daya manusia menjamin …
a.       tersedianya karyawan dengan biaya serendah mungkin
b.      tersedianya karyawan dengan jumlah yang banyak
c.       jumlah dan tipe individu tersedia pada waktu dan tempat yang tepat
d.      proses penarikan karyawan dengan metode paling modern
22.  Perbedaan sifat dasar antara manajemen personalia tradisional dengan MSDM pasa saat ini adalah saat ini MSDM lebih banyak berintegrasi ke dalam proses …
a.       administrasi kepegawaia
b.      pembinaan aparat
c.       Perencanaan strategis
d.      pelaksanaan operas
23.   Menurut John Dunlop, peraturan pemerintah sering menyulitkan manajemen perusahaan, hal     ini sebab peraturan cenderung…
a.       menyederhanakan masalah
b.       mempermudah urusan
c.       Memperlancar urusan
d.               Mendorong kerja sama mutualistis
24.  Agar dapat terlibat dalam pembuatan perjanjian dagang antar-negara secara baik, maka para ekspatriat  perlu diberi …
a.       program pelatihan mengenai iklim hukum dan etika
b.      bantuan tenaga ahli negosiasi
c.       Program pelatihan bahasa
d.      Bantuan penyesuaian kerja dan keluarga
25.  Untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif, perusahaan perlu …
a.        memiliki keunikan sumber daya dan produk
b.      strategi bersaing yang canggih
c.       Memiliki MSDM berwawasan global
d.      Mengetahui kebutuhan pelanggan
                                  
26.  Dalam lingkungan bisnis saat ini yang sangat peduli terhadap perlindungan tenaga kerja anak-anak, maka demi mempertahankan nilai pelanggan perusahaan sebaiknya…
a.        lebih banyak memperkerjakan buruh anak-anak
b.       melatih anak-anak untuk dipekerjakan di pabrik-pabrik
c.        mengurangi penggunaan tenaga buruh anak-anak
d.       tidak memperkerjakan tenaga buruh anak-anak


    27. Pernyataan tertulis tentang apa yang senyatanya dilakukan oleh pemegang jabatan, bagaimana
     melakukannya dan dalam kondisi apa jabatan dilaksanakan, adalah definisi dari …
a.  spesifikasi jabatan
       b. analisis jabatan
       c. Deskripsi jabatan
       d. Evaluasi Jabatan

28. Agar organisasi dapat berhasil dalam menjaga keunggulan kompetitifnya dan  mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi, kebijaksanaan MSDM harus …  
a. melengkapi rencana strategis organisasi
b.  menggantikan rencana strategis organisasi
c. mengikuti perkembangan pasokan SDM
d. searah dengan permintaan SDM

29. Secara formal, alasan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan SDM adalah, kecuali …
a. efektif dan efisien dalam penggunaan SDM
b.  efektif dalam perencanaan peluang kerja yang equal
c.  memuaskan pihak manajemen 
d.  lebih baik dalam mengembangkan karyawan



30. Dibandingkan dengan perusahaan pencari eksekutif, agen penempatan tenaga kerja memiliki ciri… …
a.  memasang tarif lebih tinggi
b.  memusatkan perhatian pada level atas
c. penerimaan fee tidak dikaitkan hasil usaha
d. fee dibayar setelah calon secara nyata berjasa

31. Revolusi industri mengakibatkan sejumlah perusahaan bertambah besar, penambahan jumlah   pekerja, dan skala produksi. Kondisi seperti ini berdampak pada hubungan manajer – buruh menjadi semakin …
a. mesra
b. berjauhan
c. saling mengisi
d. saling melengkapi

32. Selain adanya perubahan teknologi drastis, perkembangan organisasi dan lahirnya serikat        buruh, muncul departemen personalia sekitar tahun 1920-an tidak didorong oleh adanya…
 a. campur tangan pemerintah terhadap kesejahteraan buruh
             b. penambahan jumlah pekerja dan skala produks
            c. keinginan yang kuat pemegang saham mensejahterakan buruh
            d. desakan buruh agar aspirasinya dapat terwadahi

33. Oleh karena para manajer puncak organisasi skala besar di Inggris tahun 1920-an tidak mampu dan tidak punya waktu untuk menangani sendiri masalah-masalah perburuhan, maka dibentuklah …
a. Departemen SDM
b. Bagian SDM
c. Departemen tenaga kerja
d. Sekretaris Kesejahteraan


34. Agar pelatihan dapat diarahkan ke arah pencapaian tujuan organisasi, maka sebelum program
     pelatihan dilaksanakan perlu adanya kegiatan …
a. analisis jabatan
b. analisis pekerjaan
c. analisis kebutuhan
d. orientasi kebutuhan

35. Untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif, strategi organisasi harus diarahkan pada pembentukan sumber daya organisasi yang didasarkan pada …
a. tuntutan globalisasi
b. pembinaan aparat organisasi
c. pemahaman terhadap pelanggan
d. pelaksanaan operasi organisasi
36.   Suatu sistem keseimbangan dimana terdapat hanya sedikit atau tidak ada penundaan waktu dan waktu luang dalam proses serta persediaan barang jadi disebut
a.       Sourcing
b.      JIT (Just in Time)
c.       Sistem manufaktur
d.      TQM
e.      Elektronik
37.   Salah satu transaksi paling sederhana yang dapat terjadi dalam pertukaran pembelian adalah....................
a.       Katalog
b.      Slogan
c.       Iklan
d.      Poster
e.      Radio
38.   Pengelolaan seluruh organisasi agar menjadi yang terbaik dalam semua dimensi produk dan pelayanan yang penting bagi pelanggan disebut.................................................
a.        lingkaran kualitas
b.      JIT (just in time)
c.       Sistem manufaktur
d.      TQM (total quality management)
e.      Sourcing
39.   Suatu sistem yang didasarkan pada pengukuran ilmiah yang menjelaskan pembagian kerja dimana perencanaan dilakukan oleh para manager dan pelaksanaa rencana diserahkan kepada para supervisor dan para pekerja disebut dengan...................
a.       Sistem ilmiah Taylor
b.      TQM
c.       Sourcing
d.      Sistem manufaktur
e.      JIT (Just in time)
40.   Apa yang dimaksud dengan bottleneck......?
a.operasi dalam sistem manufaktur yang outputnya menetapkan  batas bagi seluruh output sistem tersebut
b. pemeliharaan yang dilakukan menurut rencana, bukan pada waktu mesin mesin mengalami kesrusakan
c. pengelolaaan seluruh orgsanisasi agar menjadi yang terbaik dalam semua dimensi produk
d. rekaya ulang
e. sistem manufaktur
41.  suatu proses mnanajemen bisnis yang menggabungkanalat bantu analisis yang  teliti dengan infrstruktur yangt jelas dan kemimpian dari atas adalah
a. sistem manufaktur
b. outsourcing
c. six sigma
d. manufaktur tersinkronisasi
e. JIT(just in time

36.  Sistem yang bertentangan dengan prinsip-prinsip lingkaran kualitas           dibawah ini kecuali......


a. pengambilan keputusan bersifat partisipatif dan  kemampuan para pekerja untuk memecahkan masalah.
b. pengambilan keputusan bersifat deskriptif dan kemampuan para pekerja untuk memecahkan masalah
c.  pengambilan keputusan bersifat argumentasi dan kemampuan para pekerja terbatas.
d. pengambilan keputusan bersifat partisipatif dan kemampuan para pekerja memecahkan masalah sangat terbatas.
e. kemampuan para pekerja  dan pengambilan keputusan bersifat persuasif

37. Pemeliharaan yang dilakukan menurut rencana, bukan waktu mesin-mesin mengalami kerusakan pengertian dari.......

a. manufaktur tersinkronisasi
b. sistem manajemen
c. bottlenek
d. sistem manajemen bisnis
e. pemeliharaan pencegahan ( terencana )

38. Manufaktur tersinkronisasi adalah....

a. operasi dalam sistem manukfaktur yang outputnya terbatas
b. pemeliharaan yang dilakukan menurut rencana
c. suatu sistem yang dilakukan pada pengukuran ilmiah
d. suatu sistem keseimbangan
e. keseluruhan sistem manufaktur dengan operasi tidak seimbang yang menekankan keseluruhan kinerja sistem

39. operasi dalam suatu sistem manufaktur yang outputnya menetapkan batas bagi seluruh output sistem tersebut pengertian dari....

a. sistem manajemen
b. sistem manajemen bisnis
c. bottlenek
d. pemeliharaan pencegahan ( terencana )
e. manufaktur tersinkronisasi
40. para pakar produksi Amerika juga menyadari adanya beberapa permaslahan dengan JIT itu sendiri . salah satunya adalah....

a. JIT terbatas pada operasi yang memproduksi  komponen-komponen yang sama secara berulang-ulang karena JIT merupakan keseimbangan.
b. JIT tidak terbatas pada operasi yang memproduksi komponen-komponen yang sama secara berulang-ulang karena JIT merupakan ketidakseimbangan.
c. JIT mengijinkan rombongan atau kontigen
d. JIT sangat mudah untuk mencapai sebuah sistem yang karena kapasitas produksi sama untuk berbagai golongan mesin.
e. tidak perlu melakukan banyak teknik

41. apakah yang dimaksud dengan manajemen ilmiah taylor......?

a. suatu sistem keseimbangan, jika suatu operasi berhenti, maka keseluruhan lini produksi berhenti.
b. suatu sistem yang didasarkan pada pengukuran ilmiah yang menjelaskan pembagian kerja dimana perencanaan dilakukan oleh manejer dan perencanaan diserahkan kepada para supervisor dan pekerja.
c. suatu sistem yang didasarkan pada pengukuran ilmiah yang menjelaskan pembagian kerja dimana perencanaan dilakukan oleh supervisor yang diserahan kepada pekerja.
d. suatu sistem yang tidak seimbang yang didasarkan pada pengukuran ilmiah
e. suatu sistem yang perencanaannya dilakukan oleh manejer dan diserahkan kepada pekerja.
  1. Suatu system keseimbangan dimana terdapat hanya sedikit atau tidak ada penundaan waktu dan waktu luang dalam proses serta persediaan barang jadi adalah !
A.      Only on time
B.      Just in time
C.      Sourching global
D.     Bottleneck
E.      Six sigma
  1. Yang bukan factor-faktor yang terkait dalam operasi sebuah system manufaktur yang efisien mencakup :
A.      Lokasi pabrik
B.      Tata letak pabrik
C.      Penanganan bahan
D.     Unsur manusia
E.      Elektronik
  1. Area-area khusus dan terbatas dimana komponen-komponen impor diperbolehkan masuk untuk pemroresan lebih lebih lanjut, produk jadinya harus diekspor kembali untuk menghindari bea impor, yaitu
A.      Zona pemroresan impor
B.      Zona pemroresan impor-ekspor
C.      Zona pemroresan domestic
D.     Zona pemroresan ekspor
E.      Zona pemroresan asing
  1. Pengelolaan seluruh organisasi agar menjadi yang terbaik dalam semua dimensi produk dan pelayanan yang penting bagi pelanggan merupakan pengertian dari
A.      Manajemen kualitas total
B.      Manajemen kuantitas
C.      Manajemen kuantitas total
D.     Manajemen kualitas penuh
E.      Manajemen kuantitas penuh
  1. Six sigma memiliki pendekatan yang terdiri atas 5 langkah, kecuali
A.      Defenisi
B.      Pengukuran
C.      Analisis
D.     Pengendalian
E.      Pengenalan
  1. Metodeproduksi antara metode padat modal dan metode padat karya merupakan metode yang menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan yang biasa disebut dengan?
A.      Rancangan persilangan
B.      Teknologi lanjutan
C.      Teknologi tepat guna
D.     Rasionalisasi
E.      Logistic pasokan